Kita Masih Terpuruk
Satu windu sudah umur reformasi. Namun apa yang kita harapkan dari reformasi tersebut sepertinya masih jauh dari kenyataan. Mulai dari politik yang bersih, adil, dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat, belum kita dapatkan. Kebanyakan (tidak semua) politisi masih mementingkan kepentingan pirbadi atau kelompoknya saja. KKN masih merajalela, entah karena pemerintah yang tidak serius atau karena KKN sudah begitu mengakar di Indonesia.
Kesejahteraan? Ini yang masih membuat kita sedih. Imbas dari krisis moneter yang sudah lebih dari 8 tahun masih terasa di Indonesia. Harga-harga melambung tidak terbendung. Banyak investor yang hengkang dari Indoensia. Pengangguran masih terus saja bertambah. Sementara, jika mau berbisnis masih juga terbendung oleh "oknum" yang KKN.
Bagaimana dengan pendidikan? Sangat mengerikan. Komersialisasi terjadi dimana-mana. Pendidikan semakin mahal, semakin tidak terjangkau oleh masyarakat yang sudah terhimpit oleh harga-harga kebutuhan pokok yang selangit. Belum lagi, kita perhatikan satu persatu bangunan sekolah roboh.
Apalagi? Saya yakin masih ada yang harus kita perbaiki. Kita masih ada di dasar jurang keterpurukan. Entah kapan kita akan bisa keluar dari jurang ini. Apakah menunggu uluran tangan orang lain? Atau kita sendiri yang bangkit, berjuang keluar dari keterpurukan ini?
Mulailah dari Diri Sendiri
Untuk bangkit dari keterpurukan ini dimulai dari diri kita sendiri. Mulailah menjadikan diri agar tidak menjadi beban orang lain atau beban pemerintah. Caranya dengan hidup mandiri tidak tergantung sama orang lain. Bayangkan jika strategi ini berhasil, semua orang mandiri, ini akan menjadi sumbangan yang sangat besar.
Berikan Kontribusi Anda
Setelah diri Anda tidak lagi menjadi beban orang lain atau pemerintah, kini saatnya diri Anda untuk memberikan kontribusi demi perbaikan bersama. Tidak semua orang seperti Anda, yang mampu bangkit tanpa bantuan orang lain. Di luar sana masih banyak yang perlu bantuan Anda, uluran tangan Anda agar mereka keluar dari keterpurukan.
Banyak sekali kontribusi yang bisa Anda berikan kepada sesama. Apa saja yang Anda miliki, bisa kontribusikan, mulai dari ilmu, pengalaman, harta, tenaga, pikiran, dan sebagainya. Masih banyak yang bingung, harus apa yang dilakukan oleh mereka. Disinilah saat Anda tampil menunjukan dan membantu mereka.
Perbesar Kontribusi Anda
Semakin besar kontribusi Anda, akan semakin cepat kita keluar dari keterpurukan. Akan semakin cepat kita bangkit. Cara memperbesar kontribusi ialah dengan menambah kapasitas diri Anda. Semakin besar kapasitas diri Anda, akan semakin besar kontribusi yang bisa Anda berikan.
Kapasitas Anda bisa berupa kapasitas ilmu, pengalaman, harta, dan pikiran. Jangan berhenti untuk memperbaiki diri, karena hasilnya bukan saja untuk Anda sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Belajar, praktek, dan belajar, itulah rumusan yang perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Epilog
Kadang muncul suatu pemikiran: "bagaimana bisa membantu orang lain jika diri kita sendiri masih perlu bantuan orang lain?"
OK, jika pemikiran itu muncul, pemikiran untuk berkontribusi kepada orang lain tetap perlu dipertahankan. Kenapa? Jika kita berpikir untuk diri sendiri maka hasil hanya untuk kita saja. Tetapi jika kita berpikir untuk orang lain maka hasilnya untuk kita sendiri dan orang lain yang ujung-ujungnya untuk diri kita sendiri yaitu berupa pahala karena membantu orang lain, insya Allah.
Dan belanjakanlah di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS Al Baqarah:195)
Satu windu sudah umur reformasi. Namun apa yang kita harapkan dari reformasi tersebut sepertinya masih jauh dari kenyataan. Mulai dari politik yang bersih, adil, dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat, belum kita dapatkan. Kebanyakan (tidak semua) politisi masih mementingkan kepentingan pirbadi atau kelompoknya saja. KKN masih merajalela, entah karena pemerintah yang tidak serius atau karena KKN sudah begitu mengakar di Indonesia.
Kesejahteraan? Ini yang masih membuat kita sedih. Imbas dari krisis moneter yang sudah lebih dari 8 tahun masih terasa di Indonesia. Harga-harga melambung tidak terbendung. Banyak investor yang hengkang dari Indoensia. Pengangguran masih terus saja bertambah. Sementara, jika mau berbisnis masih juga terbendung oleh "oknum" yang KKN.
Bagaimana dengan pendidikan? Sangat mengerikan. Komersialisasi terjadi dimana-mana. Pendidikan semakin mahal, semakin tidak terjangkau oleh masyarakat yang sudah terhimpit oleh harga-harga kebutuhan pokok yang selangit. Belum lagi, kita perhatikan satu persatu bangunan sekolah roboh.
Apalagi? Saya yakin masih ada yang harus kita perbaiki. Kita masih ada di dasar jurang keterpurukan. Entah kapan kita akan bisa keluar dari jurang ini. Apakah menunggu uluran tangan orang lain? Atau kita sendiri yang bangkit, berjuang keluar dari keterpurukan ini?
Mulailah dari Diri Sendiri
Untuk bangkit dari keterpurukan ini dimulai dari diri kita sendiri. Mulailah menjadikan diri agar tidak menjadi beban orang lain atau beban pemerintah. Caranya dengan hidup mandiri tidak tergantung sama orang lain. Bayangkan jika strategi ini berhasil, semua orang mandiri, ini akan menjadi sumbangan yang sangat besar.
Berikan Kontribusi Anda
Setelah diri Anda tidak lagi menjadi beban orang lain atau pemerintah, kini saatnya diri Anda untuk memberikan kontribusi demi perbaikan bersama. Tidak semua orang seperti Anda, yang mampu bangkit tanpa bantuan orang lain. Di luar sana masih banyak yang perlu bantuan Anda, uluran tangan Anda agar mereka keluar dari keterpurukan.
Banyak sekali kontribusi yang bisa Anda berikan kepada sesama. Apa saja yang Anda miliki, bisa kontribusikan, mulai dari ilmu, pengalaman, harta, tenaga, pikiran, dan sebagainya. Masih banyak yang bingung, harus apa yang dilakukan oleh mereka. Disinilah saat Anda tampil menunjukan dan membantu mereka.
Perbesar Kontribusi Anda
Semakin besar kontribusi Anda, akan semakin cepat kita keluar dari keterpurukan. Akan semakin cepat kita bangkit. Cara memperbesar kontribusi ialah dengan menambah kapasitas diri Anda. Semakin besar kapasitas diri Anda, akan semakin besar kontribusi yang bisa Anda berikan.
Kapasitas Anda bisa berupa kapasitas ilmu, pengalaman, harta, dan pikiran. Jangan berhenti untuk memperbaiki diri, karena hasilnya bukan saja untuk Anda sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Belajar, praktek, dan belajar, itulah rumusan yang perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Epilog
Kadang muncul suatu pemikiran: "bagaimana bisa membantu orang lain jika diri kita sendiri masih perlu bantuan orang lain?"
OK, jika pemikiran itu muncul, pemikiran untuk berkontribusi kepada orang lain tetap perlu dipertahankan. Kenapa? Jika kita berpikir untuk diri sendiri maka hasil hanya untuk kita saja. Tetapi jika kita berpikir untuk orang lain maka hasilnya untuk kita sendiri dan orang lain yang ujung-ujungnya untuk diri kita sendiri yaitu berupa pahala karena membantu orang lain, insya Allah.
Dan belanjakanlah di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS Al Baqarah:195)