Rabu, 06 Februari 2013

Bangkitlah Indonesiaku



Kita Masih Terpuruk
Satu windu sudah umur reformasi. Namun apa yang kita harapkan dari reformasi tersebut sepertinya masih jauh dari kenyataan. Mulai dari politik yang bersih, adil, dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat, belum kita dapatkan. Kebanyakan (tidak semua) politisi masih mementingkan kepentingan pirbadi atau kelompoknya saja. KKN masih merajalela, entah karena pemerintah yang tidak serius atau karena KKN sudah begitu mengakar di Indonesia.

Kesejahteraan? Ini yang masih membuat kita sedih. Imbas dari krisis moneter yang sudah lebih dari 8 tahun masih terasa di Indonesia. Harga-harga melambung tidak terbendung. Banyak investor yang hengkang dari Indoensia. Pengangguran masih terus saja bertambah. Sementara, jika mau berbisnis masih juga terbendung oleh "oknum" yang KKN.

Bagaimana dengan pendidikan? Sangat mengerikan. Komersialisasi terjadi dimana-mana. Pendidikan semakin mahal, semakin tidak terjangkau oleh masyarakat yang sudah terhimpit oleh harga-harga kebutuhan pokok yang selangit. Belum lagi, kita perhatikan satu persatu bangunan sekolah roboh.

Apalagi? Saya yakin masih ada yang harus kita perbaiki. Kita masih ada di dasar jurang keterpurukan. Entah kapan kita akan bisa keluar dari jurang ini. Apakah menunggu uluran tangan orang lain? Atau kita sendiri yang bangkit, berjuang keluar dari keterpurukan ini?

Mulailah dari Diri Sendiri
Untuk bangkit dari keterpurukan ini dimulai dari diri kita sendiri. Mulailah menjadikan diri agar tidak menjadi beban orang lain atau beban pemerintah. Caranya dengan hidup mandiri tidak tergantung sama orang lain. Bayangkan jika strategi ini berhasil, semua orang mandiri, ini akan menjadi sumbangan yang sangat besar.

Berikan Kontribusi Anda
Setelah diri Anda tidak lagi menjadi beban orang lain atau pemerintah, kini saatnya diri Anda untuk memberikan kontribusi demi perbaikan bersama. Tidak semua orang seperti Anda, yang mampu bangkit tanpa bantuan orang lain. Di luar sana masih banyak yang perlu bantuan Anda, uluran tangan Anda agar mereka keluar dari keterpurukan.

Banyak sekali kontribusi yang bisa Anda berikan kepada sesama. Apa saja yang Anda miliki, bisa kontribusikan, mulai dari ilmu, pengalaman, harta, tenaga, pikiran, dan sebagainya. Masih banyak yang bingung, harus apa yang dilakukan oleh mereka. Disinilah saat Anda tampil menunjukan dan membantu mereka.

Perbesar Kontribusi Anda
Semakin besar kontribusi Anda, akan semakin cepat kita keluar dari keterpurukan. Akan semakin cepat kita bangkit. Cara memperbesar kontribusi ialah dengan menambah kapasitas diri Anda. Semakin besar kapasitas diri Anda, akan semakin besar kontribusi yang bisa Anda berikan.

Kapasitas Anda bisa berupa kapasitas ilmu, pengalaman, harta, dan pikiran. Jangan berhenti untuk memperbaiki diri, karena hasilnya bukan saja untuk Anda sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Belajar, praktek, dan belajar, itulah rumusan yang perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Epilog
Kadang muncul suatu pemikiran: "bagaimana bisa membantu orang lain jika diri kita sendiri masih perlu bantuan orang lain?"

OK, jika pemikiran itu muncul, pemikiran untuk berkontribusi kepada orang lain tetap perlu dipertahankan. Kenapa? Jika kita berpikir untuk diri sendiri maka hasil hanya untuk kita saja. Tetapi jika kita berpikir untuk orang lain maka hasilnya untuk kita sendiri dan orang lain yang ujung-ujungnya untuk diri kita sendiri yaitu berupa pahala karena membantu orang lain, insya Allah.

Dan belanjakanlah di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS Al Baqarah:195)

Alasan Tidak Putus Asa


Sudah ketentuan Allah SWT.
Setiap kita diciptakan Allah memiliki tugas sebagai khalifah di muka bumi. Kita diwajibkan untuk berikhtiar dan tawakal. Sedangkan hasil dari ikhtiar tersebut hanya Allah yang menentukan. Hanya Allah SWT yang Maha Tahu apa yang terbaik bagi kita. Jadi apapun hasilnya harus dapat kita terima dengan lapang dada karena itulah yang terbaik bagi kita. Jangan pernah kita merasa putus asa ketika kegagalan datang, justru kita evaluasi dan ambil hikmahnya sehingga langkah kita berikutnya menjadi lebih baik.

"Katakanlah: 'Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?' Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah." (QS.Al-Ahzab:17)

Ujian
Selama kita hidup di dunia ini ujian akan selalu datang menghampiri kita. Karena Allah telah berfirman: "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS.Al-'Ankabut:2)

Setiap ujian yang menimpa kita insya Allah akan dapat kita lalui karena Allah akan menguji setiap hamba-Nya sesuai dengan kemampuannya. Ketika kita menerima ujian, janganlah putus asa. Dengan putus asa hanya akan membuka jurang kehinaan yang dapat membuat kita semakin terperosok kedalamnya.

Sikapilah ujian dengan sabar, bukankah ujian dari Allah SWT merupakan ujian untuk membuktikan sejauh mana keimanan kita kepada-Nya? Nabi Ibrahim as merelakan anak kesayangannya Ismail as untuk disembelih ketika Allah SWT memerintahkan, dan Ismail as pun oleh Allah digantikan dengan kambing. Peristiwa tersebut menjadi titik awal kewajiban menyembelih hewan qurban bagi yang mampu

Setelah kesulitan itu kemudahan

Dalam Qur'an surat 'Alam Nasrah ayat 5-6 disebutkan: "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." Kalimat tersebut sampai diulang dua kali. Hal tersebut kembali mengingatkan pada kita, janganlah mudah berputus asa ketika kesulitan, kegagalan, musibah menimpa kita. Allah SWT sudah menjanjikan kepada kita akan adanya kemudahan setelah kesulitan. Kita harus percaya akan janji Allah tersebut. Pada saat nabi Muhammad SAW berusaha untuk menyebarkan agama Islam di jazirah Arab begitu banyak kesulitan yang diterima, mulai dari penghinaan, cercaan, pengusiran, hingga peperangan. Allah SWT kemudian membalasnya dengan hidup aman dan tentram di Madinah, memperoleh kemenangan dihampir semua peperangan dan semakin luasnya daerah kekuasaan yang diduduki oleh khilafah Islam.

Kewajiban untuk ikhtiar
Dalam Qur'an bagitu banyak ayat yang menerangkan bahwa Allah SWT sudah menundukkan bumi sebagai sarana kita untuk berikhtiar. Salah satu ayatnya berikut ini: "Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha." (QS.Al-Furqaan:47) Atas amanah dari Allah ini kita harus dapat menjaganya yaitu dengan mematuhi apa yang Allah tetapkan dalam berikhtiar ini. Sebagai manusia kita menyadari begitu banyak kelemahan yang kita miliki, sehingga kita harus sadar bahwa dalam setiap ikhtiar yang kita lakukan tak selamanya berhasil. Allah SWT tidak melihat hasil akhir dari ikhtiar kita, tapi Allah akan melihat optimalisasi dari ikhtiar kita dan cara kita menyikapi apapun hasil dari ikhtiar tersebut. Dan ingatlah akan ada pahala dari ikhtiar yang sudah kita lakukan.

Sudah banyak nikmat yang kita terima
Pernahkan kita merenungkan berapa banyak nikmat yang Allah karuniakan kepada kita selama di dunia ini? Jawaban yang paling tepat atas pertanyaan tersebut adalah bahwa nikmat Allah itu tak terhingga banyaknya. Padahal nikmat yang Allah turunkan di dunia ini hanya satu dari 100 nikmat yang Allah berikan bagi makhluk-Nya, sedangkan nikmat yang 99 akan Allah berikan di Syurga kelak. Sudahkah kita mensyukurinya?

Ketika ujian, cobaan, dan musibah menerpa kita ingatlah masih banyak nikmat lain yang patut kita syukuri. Cobalah untuk menjauh dari putus asa, syukurilah apa pun yang Allah berikan berikan kepada kita.

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
(QS Al Kautsar:1)

Ada tempat bergantung, Allah SWT
Banyak kasus bunuh diri, pergi ke dukun, pergi ke peramal, ketika kesulitan melilit hidup seseorang. Bunuh diri, ke dukun, dan ke peramal menunjukan suatu keputus asaan akan masalah yang dihadapi. Ingatkah kita bahwa Pencipta kita adalah Allah yang Maha Kuasa, Maha Berkehendak, Maha Tahu, Maha Adil, dan Maha Bijaksana. Maka sudah sepatutnya bila ujian yang datang melanda, bergantunglah hanya kepada Allah, berdo'alah kepada-Nya, dan memohonlah kepada-Nya seperti yang dtegaskan dalam ayat berikut:

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (QS Al Ikhlash:2)

Dengan bimbingan Allah masalah apapun yang kita hadapi, akan dapat kita lalui tanpa putus asa.

Allah Mahapenyayang dan Mahapengasih
Ayat pertama dalam surat Al Faatihah yang berbunyi: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (Al Faatihah:1)

Memberikan suatu kekuatan kepada kita untuk tidak berputus asa ketika ujian dan cobaan datang. Ayat tersebut memotivasi kita untuk tidak lelah berjuang dalam menjalani hidup ini. Kita harus yakin bahwa Allah SWT yang Mahapengasih dan Mahapenyayang akan membalas segala jerih payah dan kesabaran dalam menjalani semua ujian dan cobaan.
Balasan tersebut dapat kita rasakan di dunia dan bila tidak, insya Allah akan kita nikmati di Syurga kelak. Amin.

Ada pahala dibalik kesabaran
kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. (QS.Huud:11)

Ayat di atas menggambarkan betapa orang-orang yang sabar terhadap bencana akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. Jadi untuk apa putus asa? Kesabaran yang menyertai ikhtiar kita dalam menjalani segala ujian akan melahirkan sikap positif. Kita tidak akan banyak mengeluh dan berkhusnudzon kepada Allah yang telah memberikan ujian kepada kita.
Kita akan senantiasa termotivasi untuk mencari jalan ke luar apa pun hasilnya nanti. Bersabarlah karena, buah dari kesabaran ini luar biasa yaitu ampunan dan pahala.

Agar Tidak Putus Asa



Putus asa akan menghampiri kita saat kita menempuh perjalanan yang panjang atau mendapatkan kegagalan dari perjalanan-perjalan yang kita tempuh. Bagaimana agar kita tidak putus asa?

Mari kita ibaratkan perjalanan panjang seperti lari marathon. Anda pernah marathon? Yang kita rasakan pada saat kita sedang berlari dalam jarak yang jauh ialah keinginan segera berhenti, minum, dan beristirahat. Lalu mengapa tidak berhenti? Jika Anda berlari atas inisiatif sendiri, kemungkinan Anda berhenti akan lebih besar ketimbang seorang atlit yang sedang berlomba. Mengapa? Karena imbalan yang akan didapat lebih menarik dan lebih jelas. Kalau dia tidak sampai, bukan hanya tidak akan mendapatkan juara, tetapi juga malu. Jadi agar Anda tidak putus asa, maka Anda harus memiliki tujuan yang sangat menggairahkan Anda dan jelas.

Mungkin saja, saat kita berlari, kita tidak ingin untuk berhenti. Tetapi akhirnya berhenti juga karena kita sangat kelelahan. Dengan kata lain energi kita sudah terkuras habis. Seorang atlit tidak akan mudah kelelahan karena dia memiliki energi yang cukup. Energi yang tentu saja didapat dari latihan yang cukup dan makanan yang dikonsumsinya. Begitu juga jika kita tidak ingin cepat putus asa maka kita harus memiliki energi yang cukup. Baik energi dalam arti sebenarnya, maupun energi dalam arti motivasi.

Gagal lagi, gagal lagi, dan gagal lagi. Hal seperti ini pun akan memungkinkan kita putus asa. Anda telah mencoba, Anda telah bersabar, dan Anda telah berusaha, namun kegagalan dan kegagalan yang menemui Anda. Keadaan seperti ini bisa diibaratkan seperti sesorang yang sedang mencari suatu tempat tetapi tidak mengetahui harus lewat mana. Jika jalan yang Anda ketahui sedikit, maka Anda akan cepat berhenti karena tidak ada jalan lagi yang bisa ditempuh. Tetapi jika Anda mengetahui banyak jalan, maka Anda mencoba jalan yang lainnya sampai menemukan jalan yang benar. Semakin banyak jalan yang Anda ketahui dan energi Anda masih cukup maka kemungkin untuk bergerak terus masih sangat memungkinkan.

Jalan yang dimaksud disini adalah ide. Saat Anda gagal dengan satu ide, maka Anda bisa mencoba ide yang lain. Ide tersebut bisa Anda dapatkan baik dari ide sendiri maupun ide dari orang lain. Agar bisa menghasilkan ide sendiri maka diperlukan kreativitas. Sementara untuk mengetahui ide dari orang lain, maka yang diperlukan adalah menuntut ilmu.

Dan yang terakhir, bahwa tidak ada alasan untuk berputus asa. Yang ada adalah alasan untuk TIDAK putus asa seperti yang akan dibahas pada artikel yang lainnya: Alasan Tidak Putus Asa

Tips Manajemen Waktu



Salah satu penyebab mengapa seringkali kita meninggalkan satu tugas karena ada kesan banyak pekerjaan tetapi waktu yang kita miliki sangat sedikit. Waktu sering kali menjadi masalah utama yang dihadapi oleh sebagian dari kita. Memang, kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang kita miliki, tetapi meninggalkan tugas utama kita dalam hidup bukanlah langkah keluar yang baik.

Prioritas
Karena kita memang tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengerjakan semua yang perlu kita kerjakan, maka langkah yang bijak ialah membuat prioritas. Kita harus secara berkala dan terus menerus melihat kembali daftar pekerjaan kita dan menentukan prioritas, mana yang harus diperhatikan atau dikerjakan terlebih dahulu.

Hukum 80/20
Anda pernah mendengar hukum ini? Atau ada juga orang yang mengatakannya dengan hukum pareto. Pareto adalah suatu diagram dalam ilmu statistik untuk melihat suatu faktor yang paling dominan. Penerapannya dalam manajemen waktu ialah kita harus memilih pekerjaan kita yang memiliki manfaat paling besar.

Metode ABC
Metode ABC adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk mengelola prioritas daftar pekerjaan. Caranya dengan mengelompokan pekerjaan-pekerjaan yang harus kita lakukan, kelompok A, B, dan C. Apa kriteria kelompok-kelompok tersebut?

Kelompok A, adalah pekerjaan-pekerjaan yang harus Anda kerjakan, jika tidak akan mengakibat suatu konsekwensi yang besar. Kelompok disebut pekerjaan yang sangat penting. Jika memiliki banyak pekerjaan sangat penting, maka Anda bisa menomori pekerjaan tersebut dengan A-1, A-2, dan seterusnya.

Kelompok B, adalah pekerjaan-pekerjaan yang harus Anda lakukan tetapi memiliki konsekwensi yang lebih rendah. Kelompok ini disebut pekerjaan penting. Dilakukan hanya jika pekerjaan kelompok A sudah selesai. Biasanya kelompok B adalah pekerjaan penting tetapi masih bisa ditunda.

Kelompok C, adalah pekerjaan-pekerjaan yang baik dilakukan. Suatu pekerjaan yang akan membawa dampak positif jika dilakukan tetapi tidak menimbulkan dampak negatif jika tidak. Atau suatu pekerjaan yang tidak menimbulkan dampak bagi seluruh pekerjaan atau kehidupan Anda. Kelompok ini hanya bisa dilakukan jika kelompok A dan B sudah selesai. Kelompok ini disebut dengan pekerjaan baik.

Prioritas Bisa Berubah
Bisa saja prioritas hari ini bisa berbeda dengan prioritas hari kemarin. Prioritas pekan ini berbeda dengan prioritas pekan kemarin, meskipun bisa saja pekerjaannya sama. Waktu kapan pekerjaan itu muncul mempengaruhi prioritasnya. Oleh karena itu kita perlu mereview jadwal kita secara periodik.